Tuesday, April 14, 2015

Anatomi Alat Reproduksi Manusia

Hormon Pada Pria

Testosteron

Dihasilkan oleh sel interstisial yg terletak diantara tubulus seminiferus. Sel ini berjumlah sedikit pada bayi dan anak,tetapi banyak pada pria dewasa. Setelah pubertas, sel interstisial banyak menghasilkan hormone testosterone yg disekresi oleh testis. Sebagian besar testosterone berikatan longgar dgn protein plasma yang terdapat dalam darah dan sebagian terikat pada jaringan yg dibuahi dalam sel menjadi dehidrasi testosterone. Testosteron yg tidak terikat pada jaringan dgn cepat diubah oleh hati menjadi aldosteron dan dehidroepialdosteron. Konjugasi ini disekresi dalam usus melalui empedu kedalam urin. Fungsi Testosteron adalah sbb :
  1. Efek desensus ( penempatan ) testis. Hal ini menunjukkan bahwa testosterone merupakan hal yg penting untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan merupakan factor keturunan.
  2. Perkembangan seks primer dan sekunder. Sekresi testosterone setelah pubertas menyebabkan penis,testis, dan skrotum membesar sampai usia 20 tahun serta mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai pada masa pubertas.



Masa pubertas pada wanita merupakan masa produktif yaitu masa untuk mendapatkan keturunan, yang berlangsung 40 tahun. Setelah itu wanita memasuki masa klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium ( kemunduran ), dimana haid berangsur-angsur berhenti selam 1-2 bulan dan kemudian berhenti sama sekali, yang disebut menopause. Selanjutnya terjadi kemunduran alat-alat reproduksi, organ tubuh, dan kemampuan fisik.

Menstruasi

Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut menstruasi ( haid ). Pada siklus menstruasi, selaput lendir rahim terjadi perubahan-perubahan yg berulang-ulang dari hari ke hari. Selama 1 bulan mengalami 4 masa ( stadium ).

Fisiologi Alat Reproduksi Wanita

1. Stadium menstruasi ( desquamasi ).

Pada masa ini, endometrium terlepas dari dinding rahim disertai perdarahan, hanya lapisan tipis yg tertinggal disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung selama 4 hari. Melalui haid, keluar darah, potongan-potongan endometrium, dan lendir dari serviks. Darah ini tidak membeku karena adanya fermen ( biokatalisator ) yg mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mukosa. Banyak perdarahan selam haid 50cc.

2. Stadium post menstruum ( regenerasi ).

Luka yg terjadi karena endometrium terlepas, lalu berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru dari sel epitel kelenjar endometrium.  Pada masa ini, tebal endometrium kira-kira 0,5mm. Stadium ini berlangsung selam 4 hari.

3. Stadium inter menstruum ( proliferasi ).

Pada masa ini, endometrium tumbuh menjadi tebal 3,5mm, kelenjar-kelenjarnya tumbuh lebih cepat dari jaringan lain. Stadium ini berlangsung 5-14 hari dari hari pertama haid.

4. Stadium pra menstruum ( sekresi )

Pada stadium ini, endometrium tetap tebal, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku serta mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yg diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini dilakukan untuk mempersiapkan endometrium dalam menerima sel telur.

Sumber: Medrec07.com

No comments:

Post a Comment